Di Belakang
'tak perlu terlalu terang, ......'
Kita bernyawa
Layaknya kucing yang mengibaskan ekornya
Kita bernapas
Layaknya daun yang membutuhkan CO2 untuk memproduksi O2
Kita berbicara
Layaknya bayi kecil yang menangis karena kelaparan
Kita bertatap
Layaknya seorang kawan yang sakit lalu mencoba saling mengerti
Kita berpikir
Tapi terus berpikir
Kita bertemu
Tapi tidak bertemu
Kemanakah kita? Atau mungkin pertanyaan sebenarnya
"Kemanakah kamu?"
"Dimana aku?"
Atau ini hanya aku saja?
Lelah; berat; parah; sakit; perih
Semua sama
Letih sudah raga
Namun jiwa mencoba melawan
Melawan gundah yang menyerang pertahanan
Sukar sekali rasanya
Siapa yang mau seperti ini
Jatuh sekali rasanya
Seperti suara namun tidak berdesir
Sunyi saja
Baiklah... Ini maumu
Bukan, ini maunya kita.
Saat ini, hanya bisa menyelipkan kalimat permohonan
Semoga kita baik-baik saja
Masih ada aku dan kamu
Masih ada lembek dan kuat
Masih ada mau dan tidak mau
Masih ada suka dan bangga
Masih ada sedih dan duka
Masih ada ego dan ego
Masih ada
Masih
Satu yang bisa menjawab dan menyelesaikan
Yaitu kamu, wahai penjinak bom waktu
Kuatkan kami atas kekuasaanmu
Bukan larut namanya
Ini hanya sebuah roda yang sudah berkarat
Terus berputar meski terus menua
Tenang... Semua itu semetara
Aku, kamu, kita, sadar benar, 'kan?
Tak terbatas dan tak dibatas
Maaf & terima kasih, sahabat
12 Mei 2018
kna
'...... hanya cukup ada dan tak terlalu padam.'
- anonim -
0 comments