Imajiner: Genggaman Dalam Hening

by - 20.11.21

 



Tanggal 7 Akhir Tahun 2018


Sudah lama, ya. Setelah aku menulis surat terakhir.
Sekali lagi, ini hanya mengingatkan. Bukan bermaksud untuk membuatmu merasa segan kepadaku.


 
Saat masing-masing jiwa memiliki lembaran masalahnya masing-masing, akan timbul masalah baru yang lebih besar apabila tidak ditumpahkan. Ada masanya kita simpan di lemari berkas kita sendiri. Tetapi kian waktu berjalan, semakin menumpuk masalah dan tidak dirapihkan, maka akan hancur berantakan juga. Apalagi bisa menggangu waktu kerja otakmu. Memang siapa yang benar-benar mampu menggunakan topeng “Si Lagak Kuat” setiap waktu? Tolong beritahu aku bila ada. Segera.

 

Tolong sampaikan! Tidak akan kata “berat” di dalam kamus pikiranku!
Tolong ceritakan! Percayakan padaku!

 
Tidak pula ada kata “sendirian” di dunia ini. Tidak ada yang benar-benar salah saat kamu bersedia membuka diri selama kamu tahu seberapa banyak dan dengan siapa kamu harus terbuka. Aku yakin, saat kamu percaya dan saling percaya, semua akan berjalan sesuai jalurnya.
 

Ingatkah bahwa semua dikembalikan lagi di atas tanganmu?

Kamu punya tangan yang diciptakan untuk mengambil satu pilihan di antara banyaknya pilihan. Ada tanggung jawab yang dititipkan di setiap jawaban yang kamu bawa, sejak awal hingga waktunya berakhir.
 
 

Kalau kuulang lagi rekaman memori pada masa itu sambil aku bertanya,
“Apakah ada seseorang yang pernah memaksamu untuk menjadi dirinya yang tidak kamu ketahui?”

Hmmm...
Tanpa kamu jawab kita sudah tahu jawabannya.
 

Kemari sebentar. Biar kutenangkan dirimu dengan dekapan hangat di tengah dinginnya malam ini. Sudah kubilang berulang kali, “Tolong jadilah dirimu & lakukan perubahan yang baik hanya untukmu. Tanpa henti.”
 

 
Cukup ingat aku.
Ingat aku yang bisa menjadi tempat ceritamu apabila hatimu merintih;
Ingat aku yang bisa menjadi tumpuanmu dikala dirimu merasa letih;
Ingat aku yang bisa menjadi penyembuh lukamu saat perih.
 
 


Ibadah, doa, serta usahamu  jangan berhenti.
 


Hanya kamu.
Baru kamu.
Dirimu.

Atas izinku.
Denganku.
 
 
 
Salam,
GGG

---

“Kekuatan hati yang berpegang janji
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
Genggamlah tangan-Ku
Temani hatimu
Cinta”

Sebelum Cahaya by Letto


You May Also Like

0 comments