cinta
yang membuatku bersemangat memandang hasrat
keraguan
menjadi kepalsuan karena terkikis derasnya hujan
sebab
dirinya hadir membasuh gelisah pelipur lara
goresan tinta yang kulukis untuk disenandungkan
tak sengaja menjadi bacaan hangat di kala sang fajar mereda
olehmu yang tidak pernah kuduga datang
tiba-tiba menjadi pertemuan singkat yang membuat hilang ingatan
kembali kulirik layar tipis di depan mataku
nampaknya ini akan menjadi tayangan yang membosankan
setengah dari gambar yang bergerak terhalang oleh bayangmu
menyadarkan pada ucapan, “Jangan berhenti! Aku tidak akan berhenti
karenamu!”
oh kantukku lenyap! terima kasih!
kubuka tumpukan kertas yang tergabung menjadi satu buku
terlukis di atas halaman wujud ragamu utuh
wajahmu yang penuh senyum
dengan pipi berwarna merah jambu
membuatku tersipu
kusadar bahwa lambat laun
lekatan hati ini ‘kan sulit melepas layaknya benalu
“Aku memiliki mimpi dan harapan
di petualangan mengarungi masa depan.
Aku memandang akan ada impian kita tidak akan pernah sirna
justru menyatu bersama mendayung menuju muara kebahagiaan. ”
kulupakan santapan makan malamku
kuhabisi waktu mengotori benda mati berwarna putih tanpa nyawa
tinta hitam menjadi sahabat akan adanya cerita bisu
menyampaikan sejuta peristiwa tanpa asa menjadi kenyataan
tidak perlu merangkai kalimat hingga tersesat bahkan buntu
entah bunga yang ada di sekelilingku
atau kupu-kupu yang menerbangkanku
tanpa sadar jiwaku mengudara ke langit berwarna biru
semua abuku tergantikan pelangi berwarna tujuh
“Aku kira aku memang egois seperti api,
mengawal mimpi tanpa kasih untuk mencapai titik seorang diri.
Pantas saja tidak pernah sampai karena aku membutuhkan air
sebagai pujaan yang melenyapkan bara dalam hati.”
Kekasih yang mendambaku; aku mencintaimu!
Jangan pergi, ya?
---
"Percaya atau tidak,
rasanya ini sebuah kebetulan paling manis yang pernah aku rasakan."
- KNA -
---
April 24, 2020
10:09 pm
K.N.A .
Inspired by Studio
Ghibli’s Movie:
Whisper of The
Heart (1995)
Picture: source
0 comments