Sempat Hadir

by - 27.9.20



Letihmu terbayar
Suaramu dikenang
Kebaikanmu tidak akan luntur oleh basahnya keringat

Aku
Menjadi salah satu bagian saksi hidupmu
Dari 100 jiwa yang sedang tumbuh
Menyaksikan setiap kebajikan yang kau beri bersama dengan jejak sepatu
Namun rabun oleh gumaman doa dalam hatimu untuk kami di masa baru



Darimu, aku belajar arti sabar
Tanpamu, aku bukan siapa-siapa



Senandung kekesalanmu tidak pernah terdengar
Halusmu selalu mendominasi dalam tutur kata
Sungguh, aku merindukan hangatmu
Hangat untuk kami yang buta akan ilmu



Saat bersamamu begitu indah
Hari ini juga besok akan tetap indah
Karena saat kau ada dan tiada pun
Kebaikan hatimu akan selalu dikenang secara utuh



Seperti lentera yang menyinari gulita
Menjadi pelita hati yang kunjung lelah
Seperti bintang yang tertutup awan gelap malam
Seakan hilang namun tetap ada di sudut hati terdalam




Terima kasih
Jangan pernah berhenti, Ibu


---


14 Agustus 2019 // 26 September 2020
K.N.A.

Potongan surat untuk Guru Besar

 

You May Also Like

0 comments